Karena enak belum habis, kami pesan 75 tusuk lagi.
Total kami berlima luar biasa adalah kenang-kenangan rya.
Bangun pagi, tidak seperti biasanya.
Badan rasanya kurang sehat, terasa gregesgreges seperti masuk angin.
Terasa ada yan mengganjal di tenggorokan, seolah-olah sedang menelan bola karet Seret.
Saya coba gelontor dengan minum kopi, tetapi tidak hilang Saya bawa jalan-jalan di sekitar halarman penginapan, tak ada penubahan apa-apa.
Makanya, pagi itu ketika diajak ternan- teman untuk jalan-jalan ke Danau Batur, saya pilih tinggal saja di menyantap 150 tusuk sate malam itu.
guest house Samtoil menunggu sarapan pagi, saya berbaring di sofa.
Saya nikmati? betu-betul rasa ganjalan di kerongkongan.
Setelah itu saya mual sekali, pusing, dan muntah-muntah.
Tenaga terkuras hatis, saja lemas sekali hingga tidak kuat berdiri.
Saya dipapah eorang terran dan (untung) pagi itu ada dokter yang bersama- sarra menginap d guest house.
Dada Serasa Dibelah Dalam pernerksaan dikatakan saya keracunan makanan.
Saya pkirpki kalau keracunan kenapa hanya saya sendiri yang jadi kotan? Teman-tenan lain tak ada keluhan.
Lalu saya pinjam serorkop untuk mengamati denyut jantung saya sendiri yang lenah sekali, Saya minta dokter untuk menyímaknya.
Betul, dia mengiyakan ada gangguan jantung.
Saja ingatingat lagi apa yang salah pada saya.
Selain soal sate es raanya semuanyalancarlancar saja.
Bahkan seminggu sebelum berangha ke Bai, saya baru saja menjalani general check-up Hasinga semiua bak.
96 khelasi Saya beruntung karena dengan adanya dokter di penginapan, ambulan cepat datang.
Sebelum diangkut ke RS Sanglah, saya disuntik cortison dan antihistamin, karena disangka keracunarn makanan.
Begitu mendengar bunyi sirine ambulan yang melengking, aduh...nikah yang disebut serangan jantung? Wah rasanya sakit luar biasa.
Dada saya seolah dibelah pisau, dilumuri air garam dan jeruk nipis.
Di antara sadar dan tidak, saya merasa badan kuyup oleh keringat dingin dari kepala hingga ujung kaki.
Aduh...inikah yang disebut serangan Saya sangat beruntung karena unit ICCU baru saja diresmikan.
Tampak jantung? Wah, rasanya rekaman jantung saya dalam EKG jelek sakit luar biasa.
Dada sekali.
Rasa sakit di dada itu makin menjadi-jadi sehingga saya tidak kuat.
Saya masih sempat minta disuntik saya seolah dibelah pisau, dilumuri air noleh dokter jaga agar tertidur dan dan jeruk nipis.
Walau badan rasanya masih tidak karuan, tapi saya merasa lega.
Ketika membuka mata, istri saya Ratna, sudah duduk di sebelah.
Wah, saya belum mati masih di rumah sakit.
Dalam keadaan terkapar otak saya 'mengembara' ke sana- kemari.
Lalu, terlintas lagi ramalan itu Kenapa datangnya serangan ini terlalu awal? Padahal ramalan mengatakan, saya akan mengalami tahapan gawat pada umur 52 tahun.
Atau kelirukah ramalan- nya, ataukah..
wah mungkin kali ini saya pasti sembuh.
Umur saya baru 46 kok.
Belum sempat berleha-leha, pada hari kedua ternyata saya disuntik obat yang tidak sesuai.
Total kami berlima luar biasa adalah kenang-kenangan rya.
Bangun pagi, tidak seperti biasanya.
Badan rasanya kurang sehat, terasa gregesgreges seperti masuk angin.
Terasa ada yan mengganjal di tenggorokan, seolah-olah sedang menelan bola karet Seret.
Saya coba gelontor dengan minum kopi, tetapi tidak hilang Saya bawa jalan-jalan di sekitar halarman penginapan, tak ada penubahan apa-apa.
Makanya, pagi itu ketika diajak ternan- teman untuk jalan-jalan ke Danau Batur, saya pilih tinggal saja di menyantap 150 tusuk sate malam itu.
guest house Samtoil menunggu sarapan pagi, saya berbaring di sofa.
Saya nikmati? betu-betul rasa ganjalan di kerongkongan.
Walau badan rasanya masih tidak karuan, tapi saya merasa lega
Tidak beberapa lama, terasa bongkahan itu turun perlahan-lahan akthinya seperti menyentuh lambung, dan berhenti.Setelah itu saya mual sekali, pusing, dan muntah-muntah.
Tenaga terkuras hatis, saja lemas sekali hingga tidak kuat berdiri.
Saya dipapah eorang terran dan (untung) pagi itu ada dokter yang bersama- sarra menginap d guest house.
Dada Serasa Dibelah Dalam pernerksaan dikatakan saya keracunan makanan.
Saya pkirpki kalau keracunan kenapa hanya saya sendiri yang jadi kotan? Teman-tenan lain tak ada keluhan.
Lalu saya pinjam serorkop untuk mengamati denyut jantung saya sendiri yang lenah sekali, Saya minta dokter untuk menyímaknya.
Betul, dia mengiyakan ada gangguan jantung.
Saja ingatingat lagi apa yang salah pada saya.
Selain soal sate es raanya semuanyalancarlancar saja.
Bahkan seminggu sebelum berangha ke Bai, saya baru saja menjalani general check-up Hasinga semiua bak.
96 khelasi Saya beruntung karena dengan adanya dokter di penginapan, ambulan cepat datang.
Sebelum diangkut ke RS Sanglah, saya disuntik cortison dan antihistamin, karena disangka keracunarn makanan.
Begitu mendengar bunyi sirine ambulan yang melengking, aduh...nikah yang disebut serangan jantung? Wah rasanya sakit luar biasa.
Dada saya seolah dibelah pisau, dilumuri air garam dan jeruk nipis.
Di antara sadar dan tidak, saya merasa badan kuyup oleh keringat dingin dari kepala hingga ujung kaki.
Aduh...inikah yang disebut serangan Saya sangat beruntung karena unit ICCU baru saja diresmikan.
Tampak jantung? Wah, rasanya rekaman jantung saya dalam EKG jelek sakit luar biasa.
Dada sekali.
Rasa sakit di dada itu makin menjadi-jadi sehingga saya tidak kuat.
Saya masih sempat minta disuntik saya seolah dibelah pisau, dilumuri air noleh dokter jaga agar tertidur dan dan jeruk nipis.
Walau badan rasanya masih tidak karuan, tapi saya merasa lega
bisa melupakan rasa sakit ini.Walau badan rasanya masih tidak karuan, tapi saya merasa lega.
Ketika membuka mata, istri saya Ratna, sudah duduk di sebelah.
Wah, saya belum mati masih di rumah sakit.
Dalam keadaan terkapar otak saya 'mengembara' ke sana- kemari.
Lalu, terlintas lagi ramalan itu Kenapa datangnya serangan ini terlalu awal? Padahal ramalan mengatakan, saya akan mengalami tahapan gawat pada umur 52 tahun.
Atau kelirukah ramalan- nya, ataukah..
wah mungkin kali ini saya pasti sembuh.
Umur saya baru 46 kok.
Belum sempat berleha-leha, pada hari kedua ternyata saya disuntik obat yang tidak sesuai.
Comments
Post a Comment